Cuman pengen Sharing pengalaman-pengalaman waktu jadi DM,....

apa yang membuat manusia kembali membalik setiap lembaran-lembaran cerpen hidupnya,..
menelusuri cerita-cerita masa lalu,..
menantikan kebaikan di setiap kata-kata,...
menempuh impian lewat catatan-catatan kecil,..



Senin, 26 April 2010

Liver Transplant di RSU Dr.Soetomo,.....



Ramdan pasca Operasi,.....lucu ya,..??
kondisinya jauh lebih baik saat ini,...




Suasana Ruang Operasi ,......


Bismillah,....!!!

Pengalaman bersejarah baru saja aku lewati kemarin Sabtu, 24 April 2010,.....akhirnya aku bisa mendapat kesempatan untuk melihat secara live Operasi Liver Transplant yang dilaksanakan pada hari itu,......Wooow,.....keren,.....Operasi berjalan 12 jam 45 menit,.....dan bisa dikatakan berhasil,....

Operasi ini merupakan yang pertama dilakukan RSU .Dr. Soetomo,....sebelumnya operasi2 transplant sudah dilakukan di sini seperti cangkok ginjal, kornea, dll. Tetapi untuk hati baru terpikirkan sekarang,.....

Jalannya Operasi cukup menegangkan menurutku, karena tim dokter harus berkejar-kejaran dengan "Ischemic Time"nya hepar donor,...belum lagi kesulitan2 yang dihadapi. Diantaranya ukuran Vena Porta bayi yang hanya 2,5 mm, lalu rekonstruksi ukuran pembuluh darah donor agar bisa di sambung dengan pembuluh darah resipien atau bayi. ditambah sulitnya menyambung arteri hepatika donor dengan bayi. Dibutuhkan skill yang mumpuni dan jam terbang yang tinggi untuk mengerjakan operasi ini,...Tetapi Alhamdulillah dr. Heru Soebroto, Sp.BTKV berhasil menyelesaikan tindakan penyambungan dengan sangat baik,..meskipun sempat berkali-kali bocor,....

Sebenarnya Operasi dimulai tepat jam delapan pagi di GBPT, tetapi karena aku masih ada stase forensik jadi aku datangnya agak telat,...aku mulai nonton jam 11 siang sampai jam delapan malam.
......................
Nah,....sebentar2,...sapa to yang dioperasi,..????adalah Ramdan Aidil Saputra, bocah 3,5 tahun dari trenggalek yang menderita atresia bilier sejak umur dua minggu,....dia akan menjalani transplantasi liver dengan donor hepar dari ibunya, Sulistiowati, 42 tahun. Apa sih atresia bilier,..??singkatnya saluran empedunya tidak terbentuk sehingga aliran empedunya yang semestinya masuk ke usus untuk di metabolisme, kembali ke Hepar. Kondisi inilah yang membuat Hepar tidak mampu lagi menahan aliran empedu yang balik tadi, sehingga lama kelamaan hepar akan mengeras, atau mengalami chirrosis,...heparnya keras, hitam dan tidak berfungsi dengan baik.

Sekarang siapa saja yang masuk tim dokter yang akan mengoperasinya??,....ada tujuh supervisor dan konsultan dari Tianjin,...salah satunya Prof.Dr.dr. Shen yang mengoperasi Dahlan Iskan,....dr. Pan Cheng, dll,...lupa namanya,.....dari Soetomo yang saya ingat adalah dari tim bedah digestifnya adalah Dr.Vicky Sumarki, dr.Sp.B-KBD, dr.Iwan Kristian,Sp.B-KBD, dari bedah anaknya adalah dr. Kustiyo Gunawan,Sp.BA, dr.Adria Hariastawa, Sp.BA, dan dr. Purwadi,Sp.BA. yang nyambung pembuluh darahnya dari BTKV,..adalah dr. Heru Soebroto,Sp.BTKV, dan dari Anestesinya adalah dr.Philia dan dr. Arie Utariani,...keren2,...masih banyak lagi sih,...tapi kemaren yang tak kenalin cuman ini,....ketutup masker soalnya, oh ya dari Spesialis Anaknya Dr.Samsul Arief,Sp.A(K),...beliau ahli hepatologi anak...



....aku akan coba jelaskan jalannya Operasi secara singkat,...dan supaya lebih mudah dimengerti,...
  1. Operasi di mulai jam delapan pagi di Gedung Kebanggaan Rumah sakit Dr. Soetomo GBPT. Nah, oleh karena itu pasien udah dipindahin dari ruang Griu dari sejak pagi2 sekali untuk prosedur Pre-OP. Prosedur standar sebelum Operasi,...
  2. Operasi dilakukan di dua tempat Khusus yang saling berdampingan, lupa kamar Operasinya No. berapa??aku aja belum pernah Lihat kamar itu kayaknya,...hehehe,...
  3. Operasi berlangsung bersamaan, artinya dari tim bedah digestif dewasa mengoperasi Ibunya untuk diambil sebagian heparnya yang akan didonorkan untuk anaknya. Dan dari tim bedah anak juga mengoperasi anaknya untuk pembuangan organ liver yang rusak dan beberapa kelenjar yang membesar. Kelenjar2 ini yang mengakibatkan penyempita pembuluh2 darah di liver sang anak, hal ini juga yang mengakibatkan perlengkatan pada liver sang anak.
  4. Operasi menggunakan beberapa alat yang memang didatangkan dari Cina, diantaranya elektrokinetik, semacam laser yang berguna untuk memotong jaringan hepar tapi dengan sedikit perdarahan. Ada USG khusus untuk mengetahui organ transplant nanti setelah disambung apakah terjadi kebocoran vaskuler atau tidak.
  5. Dari liver donor yang diambil adalah lobus kiri heparnya kira-kira 500-600 gram. Pada waktu proses pengangkatannya memang agak lama, dan cukup kewalahan juga. banyak cabang2 pebuluh darah utama pada hepar yang mengalami perdarahan, tapi berhasil di hentikan dengan baik dengan cara di ligasi.
  6. Pembebasan-pembebasan pembuluh darah Hepar donor juga cukup memakan waktu namun pada akhirnya dapat dilaksanakan
  7. Setelah liver berhasil diangkat, kemudian potongan Liver ini direndam dalam baskom yang berisi ES dan cairan "apa" gitu,...lupa,...hehehe,..gak ada di Indonesia dan Paten. Mahal katanya,.....Tidak hanya direndam tetapi juga di cuci bersih, selain itu juga dites apakah ada kebocoran atau tidak pada vaskulernya,. Pembuluh darah yang akan disambung nanti adalah Vena Porta, Arteri dan Vena Hepatika. kalo gak salah ngeceknya pake Metilen Blue,...dari Ibu udah selesai tinggal nutup perutnya,....
  8. Dari sisi resipien, agak sedikit terjadi kesulitan,...tim dokter sempat kesulitan mengidentifikasi beberapa pembuluh darah penting, hal ini diakibatkan adanya pembesaran kelenjar sekitar Liver yang menyebabkan pembuluh darah menyempit,...kalo gak salah yang susah tu nyari Mean arteri Hepatika dari resipien. ada 3 pembuluh darah yang ukurannya sama,...tapi masih susah untuk menentukan mana yang benar2 A.Hepatika,...
  9. Oh ya,...Selain direndam, pembuluh2 darah yang akan disambung tersebut diperlukan beberapa rekonstruksi,...maksudnya ukuran diameter Pembuluh darah donor dikecilkan agar sesuai dengan ukuran diameter resipien,...yang ngerjain dr. Heru Soebroto, Sp.BTKV,....keren banget,...asli,....sumpah keren banget,....
  10. Nah masalah lain adalah ukuran vena Porta resipien sangatlah kecil, cuma 2,5 mm kalo gak salah,....wuih bener2 keren dr. Heru Soebroto,....Microsurgery,....
  11. Dari si anak, diputuskan untuk membuang Liver yang sudah mengeras dan membuang semua kelenjar2 yang membesar,....
  12. Mulailah potongan Liver di transplant,...di sini tim dokter harus kejar2an dengan "Ischemic time"nya hepar,...menurut dr.Sudjatmiko,Sp.B-KBD yang menjadi narator kami waktu ischemic timenya adalah 120 menit,....
  13. Nah,....kira-kira begini, yang disambung adalah,....vena porta donor dengan vena porta resipien,....gak ada masalah,...lalu vena hepatika kiri donor dengan vena cava superior dari resipien, juga gak ada masalah,....80 menit sudah berlalu dan yang terakhir tinggal menyambung A.Hepatika,..???
  14. Pada tahapan inilah yang susah,..kami yang nonton aja sampe gemeter,...agak tegang,...beberapa kali upaya penyambungan terus diupayakan,...tetapi memang agak susah,...
  15. Pengen tahu pendapatku,..??keren,....kecil banget,....operasinya pake kacamata mikroskop gitu,....jarumnya kecil banget,..sampe2 benangnya gak kelihatan,...klem pembuluh darahnya juga kecil banget,...aku jadi mikir,...gimana ni nyambungnya,.....
  16. beberapa kali di sambung,...beberapa kali juga sempet terjadi kebocoran,....perdarahan,..disedot,.....disambung lagi,...bocor lagi dan seperti itu sampai tiga kali kalo gak salah. Bahkan sampai waktu "Ischemic Time"nya terlewati,....tapi mungkin ada toleransi ya,,...atau kami yang gak tahu ya,..soalnya,....kami ngitung dari 40 menit saat diumumkan kalo A.Hepatika belum dapat tersambung sampai 120 menit, buktinya gak pa2 heparnya....Tapi sukup Tegang,....!!!???pokoknya gitu deh,....
  17. Tapiiii,.....akhirnya setelah beberapa waktu kemudian,...A.Hepatika dapat tersambung,....dan gak bocor,....heparnya berubah jadi ungu,...sebelumnya setelah vena2 berhasil disambung juga warnanya sudah berubah ungu,...hebat,.....ungu tandanya ada aliran darah masuk ke Hepar,...
  18. setelah semua P.darah berhasil disambung,...kemudian dicek dengan USG khusus tadi, dan dinyatakan tidak ada masalah,....
  19. Kemudian tinggal membuat saluran empedu, yang disambungkan ke usus si bayi,....dan kemudian tinggal nutup perut,...Operasi dinyatakan selesai,...yang ini aku gak lihat,...udah pulang,.....
  20. hebaaaat,....semakin membuatku ingin menjadi dokter bedah digestif,.....

kira-kira seperti itulah jalannya Operasi,...sebuah pengalaman yang tak akan terlupakan,..Live Liver Transplant,..Operasi pertamaku,...yang aku lihat,...keren2,....
Ya Allah,.....kabulkanlah cita-citaku untuk bisa menjadi dokter bedah digestif seperti guru-guruku,.....Amiiin,....

.........maaf kalo penjelasannya agak serampangan,.......kalo pengen lebih jelasnya ya baca di Texbook atau di mana gitu,....payah,...ini cuma koleksi pribadi,....Sharing pengalaman aja,.....


-------------------------Makasih------------------------

Kamis, 22 April 2010

Psoriasis Pustulosa





Psoriasis Pustulosa???,....apa ya??

Sebenarnya ini adalah varian dari Psoriasis Vulgaris atau bentuk klinis lain dari Psoriasis Vulgaris, hanya saja yang membedakan adalah pada effloresensinya,....jika kita lihat pada gambar, maka tampak pada permukaan kulit diliputi oleh pustula-pustula yang steril, dan sebagian sudah mengering.

Emm,....nanti akan ada sendiri penjelasan tentang Psoriasis Vulgaris,....banyak koq di Dr.Soetomo kasusunya,...
kalo sempet nulis ya,....

Pada pembahasan selanjutnya mengenai kasus ini hanya menjelaskan beberapa point-point penting berdasar pengalaman klinis dari -penulis- atau -saya- (hehehe) selama menjalani masa kepaniteraan di departemen Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin selama satu bulan,. mengenai penjelasan lebih lengkapnya silahkan baca di textbook dermatology yang ada.

Ilustrasi Case :

Pasien ini berusia perempuan 41 tahun,sudah menikah berasal dari kalimantan dan sengaja datang ke Surabaya untuk mengobati sakit kulitnya yang tidak kunjung sembuh. keluhan utamanya adalah timbul bercak kemerahan yang awalnya hanya di daerah lengan kedua tangan disertai nanah yang muncul beberapa hari kemudian sejak 3 bulan yang lalu. Dalam perjalanannya bercak meluas hingga ke seluruh tubuh juga disertai nanah. Selain itu pasien juga mengeluhkan panas badan, meriang, mual dan kondisi badan yang lemah. Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serupa. dari keluarga juga tidak pernah sakit seperti ini.
Pada pemeriksaan fisik secara umum kondisinya lemah namun kesadaran masih baik (GCS 456), didapatkan suhu yang afebris. selain itu vital sign dalam batas normal.

Status dermatologis :
Regio seluruh tubuh, makula eritematus batas tidak tegas dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi tepi tidak meninggi, diatasnya terdapat pustule yang sebagian sudah pecah menjadi krusta, pus (+), sebagian makula juga tertutup skuama.

Pemeriksaan Penunjang:

-Untuk planning diagnosis kami usulkan pemeriksaan DL,UL,LFT,RFT,dan Albumin. Kenapa Albumin perlu diperiksa??karena pada pasien ini seluruh tubuh tertutup nanah walaupun sebagian sudah mengering. Kita tahu bahwa isi dari nanah tersebut adalah sebagian protein. Maka kami khawatir terjadi loss protein yang dapat membahayakan pasien.
-Kita usulkan juga pemeriksaan Gram Staining, dan juga biopsi.

Diagnosa :

-Psoriasis Pustulosa,.....(ini manut senior aja,....kami para DM cuma observasi,....hehe,...soalnya kasusnya langka).
kita DD dengan Varicella, Pemvigus Vulgaris, dan Impetigo. (koq bisa???klinisnya bang,..kan kayak ada krusta2 gitu, kayak vesikel atau bula yang baru aja pecah)

Terapi :

Nah sekarang terapinya,....sesuai dengan instruksi PPDS nya, terapi awal :

-Paracetamol 3 x 500 mg,.....bisa dipahami karena pasien mengeluh panas.
-Mebhidrolin napadisilat 3x50 mg,p.o,.........kulit yang tertutup skuama apalagi ada nanah yang sudah mengering sudah jelas membuat pasien mengeluh gatal. Maka pemberian Anti histamin sebagai pilihannya.
-Asam folat 3x1tablet. (kenapa make As.Folat ya???gak tahu,..ini terapi dokter PPDSnya waktu itu, ditanya gak jawab).

NB: sebenarnya saya agak kurang setuju dengan pemberian asam folat, asam folat memang diberikan pada pasien-pasien penderita Psoriasis. tetapi pengobatan sistemik dengan As.Folat ini hanya diberikan pada kasus2 Psoriasis dimana lesinya terbatas atau belum meluas. Nah,sedangkan pada kasus ini lesi sudah hampir mengenai seluruh tubuh. Maka sesuai dengan teori2 bahwa untuk lesi yang luas sebaiknya digunakan Methotrexate(MTX). Gak tahu ya, kalo saya dokternya mungkin langsung diberi MTX karena lesinya udah luas. atau memang karena pengalaman klinis yang kurang. Mengenai pemberian MTX, langsung saja saya memberikan cara yang menurut para Ahli cukup baik,(sebetulnya ada dua cara),...males nulisnya,...kalo aku dokternya maka Dosis MTX yang diberikan adalah 5 mg/12 jam selama 3 kali dalam seminggu(paham gak?). Lalu diulang lagi seperti ini, sampai klinis membaik. Nah selama tidak meminum MTX maka pasien diberi Tab.As.Folat 3x1 hari, as.folat gunanya untuk counter effect efek samping dari MTX. selama meminum MTX tidak boleh meminum As.Folat.

eits,...tetapi ada Syaratnya lo minum MTX:-nilai RFT dan LFT harus normal (makanya kita usulkan pemeriksaan ini tadi,...hehehe)

-satu lagi terapi yang mungkin diberikan adalah infus Albumin. (kalo aku dokternya aku berikan ini soalnya lesi seluruh tubuh dengan nanah, sudah bisa diperkirakan kalau kadar Albuminnya turun).

penjelasan mengenai Psoriasis Vulgaris,...ada nanti menyusul,....hehe makasih semoga bermanfaat,...siapa juga yang baca,...hahaha!!!gak pa2 koleksi pribadi,...

Morbus Hansen,...





Bismillah,......

Morbus Hansen???.....penyakit apa pula ini. Penyakit ini lebih dikenal di masyarakat dengan nama penyakit "Kusta". Masih banyak didapatkan di daerah-daerah endemik. Diantaranya adalah daerah tapal kuda(Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi,dll), jawa timur sebelah utara dan sebagian Pulau Madura.

hmmm,.....selama kepaniteraan di Lab. Kulit kelamin, aku cukup banyak mendapatkan pasien MH,.."Morbus Hansen,..", lumayan banyak lah ya,...baik itu yang di ruangan maupun yang kontrol di Poli Kulit dan Kelamin RSU.Dr.Soetomo. Kebanyakan yang diruangan itu adalah pasien2 lama yang mengalami reaksi Kusta. Nah apa reaksi kusta ntar kita jelasin. sebelumnya maaf ya,..bahasanya simple2 aja,...males menggunakan bahasa yang berat-berat.

"Apa yang akan Anda lakukan apabila menemui seseorang mengidap Kusta di jalan atau di sebuah Rumah Sakit? Respon utama yang terbersit di benak orang-orang umumnya adalah menghindari, takut, merasa jijik, najis, dan lain sebagainya karena alasan takut tertular. Bahkan sebagian masyarakat masih terpatri pada stigma bahwa Kusta atau Lepra ini merupakan sebuah kutukan dari Tuhan dan juga penyakit keturunan. Karena informasi yang tidak lengkap ataupun pemikiran yang salah tersebut, maka pasien Kusta biasanya tidak hanya menghadapi permasalahan dari segi medis saja, tetapi juga menghadapi masalah psikososial. Bahkan permasalahan Kusta ini dapat meluas sampai permasalahan sosial ekonomi, budaya, keamanan, dan ketahanan sosial. Lalu sebenarnya apakah Kusta itu?"

Kalimat di atas dikutip dari salah satu surat kabar yang ada di Surabaya. Tetapi kira-kira seperti itulah yang kita hadapai selama ini. Ketidaktahuan masyarakat dan perlakuan tidak sewajarnya membuat para penderita Kusta tidak tertangani dengan baik.

Nah,. inilah tugas kita para dokter ataupun para mahasiswa kedokteran untuk sedapat mungkin bisa menjelaskan kepada masyarakat mengenai segala hal tentang penyakit kusta, menjelaskan bahwa penyakit ini bukanlah akibat kutukan dari Tuhan, dsb....

Ok,....ok,....gak usah panjang2 prolognya, mari kita bahas penyakit ini....


Morbus Hansen

Batasan

MH (Kusta atau Lepra) adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi (Primer), kulit dan jaringan tubuh lainnya, kecuali susunan saraf pusat. Ini yang harus diinget bahwa Primer menyerang saraf Pusat.

Patofisiologi

Kuman masuk ke dalam tubuh melalui salurang pernapasan dan kulit yang tidak intak atau tidak utuh. Sumber penularannya adalah penderita kusta yang banyak mengandung kuman (Tipe Multibasiler) yang belum diobati. Dan ada syaratnya yaitu Prolonged contact dan intimate. Artinya bisa menular jika terdapat kontak yang lama dan intim. Misal dalam satu anggota keluarga, pergaulan sehari-hari, dsb.

Gejala Klinis (ini penting),


1. Kelainan saraf tepi (inget primer menyerang saraf tepi), bisa berupa sensorik, motorik dan autonomik. ringkasnya begini,....
  • Sensorik : hipoestesi dan anestesi pada kulit yang terserang
  • Motorik : kelemahan otot, biasanya di ekstremitas atas, bawah, muka, dan otot mata
  • Otonomik : yang diserang persarafan kelenjar keringat jadi kulit yang terkena biasanya kering.
Selain itu sering didapatkan pembesaran saraf tepi terutama yang dekat dengan permukaan kulit. Yang sering tu N.Aurikularis magnus, N.Ulnaris, N.Peroneus Komunis, N.Tibialis Posterior, dll. Tapi pengalaman saya waktu di Poli cuma tiga terdepan yang sering atau mudah ditemukan, yang N.Tibialis Posterior agak susah. cara meriksanya,...???Aaah,..baca sendiri ya dibuku,...cuma diraba doang,...tapi ada caranya sih emang. Di sini tidak akan dijelaskan.

2. Kelainan Kulit

Bisa berupa makula hipopigmentasi atau Eritematus dengan adanya gangguan estesi yang jelas.

Bila lanjut atau sudah kronis, maka bisa timbul gejala-gejala :
  1. Facies Leonina,.....kayak singa,...akibat infiltrasi kuman yang difus di daerah muka.
  2. Penebalan cuping telinga,....sering di ambil untuk spesimen BTA,...kuman buanyak di sini.
  3. Madarosis,...penipisan alis mata bagian lateral
  4. Glove & Stocking Anastesia,.......anastesi simetris kedua tangan dan kaki.
  5. hidung pelana,....destruksi tulang rawan....
  6. dll,..lengkapnya di buku panduan Kusta,....hehehe,...

Pemeriksaan Fisik,

kuncinya adalah T,P,T,..???
Temperature, Pain, Touch,.....periksa tuh semua pada kulit yang ada lesinya....intinya cuman pemeriksaan sensitivitas kulit. Harus dilakuin ni,....gak boleh nggak,....
  • Temperature,.....tes panas dingin, caranya dengan dua tabung reaksi, satu dipanasin satu didinginkan,....di sentuhkan aja ke pasien pada kulit yang lesi. ntar pasien di suruh bedain yang mana yang panas yang mana yang dingin,....lengkapnya baca di buku aja.
  • Pain,....gunakan aja jarum pentul,..
  • Touch,....pakai kapas dilinting, disentuhkan ke lesi dan jangan di tepi luka,....pengalaman sih masih terasa jadi bias ntar ma kulit yang normal,...
  • Gangguan otonom,....aku gak pernah periksa sih,...tapi ada tes Gunawan namanya,....males neranginnya,...maaf,..!!!di sini yang penting2 aja,....yang biasa dilakuin DM,...

APa lagi Ya yang penting untuk MH,..???


Periksaan Bakteriologis,....

Sebenernya dari klinis aja sudah cukup dan akurat untuk mendiagnosa penyakit Kusta,..tetapi untuk lebih memastikan bisa diperiksa BTA,....menggunakan pewarnaan Ziehl Nielsen. Sediaannya biasanya d ambil dari kedua cuping telinga dan lesi kulit yang ada.

Cara pengambilan,..:...bisa keluar ujian lo,...tapi males neranginnya,....

Kepadatan Kuman dinyatakan dalam :
  1. Indeks Bakteri,.....ukuran semi kuantitatif,..jumlah kuman yang ada, tanpa memperhatikan bentuk daripada kuman. dinilai dari +1 sampai +6
  2. Indeks Morfologis,....ini yang menentukan daya penularan kuman M. Leprae,...presentasi bentuk kuman terhadap seluruh Basil Tahan Asam.. Kuman yang utuh sangat menular,..satu saja ada kuman yang utuh masih dianggap menular.

Diagnosis

Tanda utama cardinal sign WHO :
 Bercak kulit mati rasa
 Penebalan saraf tepi dengan anestesi
 Kuman tahan asam (slit skin smear) +
Minimal 1 tanda. Bila (-) : suspek kusta
observasi

Penetuan Tipe????

buat DM katanya yang penting cuma dua yaitu PB ma MB,...banyaklah ya di buku2,...tapi ini juga sering keluar Ujian,....yang susah tu kalo Di Poli nentuin tipenya,...pengalamanku sih,..atau emang kurang berpengalaman ya,...hahaha,..diterangin gak ya???




Kira-kira itulah,...diambil dari kuliah,.....


Penyulit,...
  1. Infeksi Sekunder
  2. Reaksi.....apa nih???ntar ada babnya sendiri,...hehehe,...
  3. Kecacatan

Kecacatan tu gimana ya neranginnya,....oh ada skemanya koq,...tenang aja,...



ngambil dari kuliah juga,...tapi ni sama dengan yang di Buku,....


Penatalaksanaan

nah,...ini yang penting,....tata laksana,...

Kalo di Dr.Soetomo, diberikan berdasarkan regimen MDT (Multi Drug Therapy)...??Supaya
apa??
  • Menghindari resistensi kuman,..
  • Mengurangi angka putus obat,...maksudnya mengurangi ketidaktaatan penderita
  • Karena kuman banyak,..maka MDT juga dimaksudkan untuk menge-bom- kuman atau mengurangi persistensi kuman dalam jaringan
1. Pausibasiler

- Rifampicine 600 mg/ bulan (diminum didepan petugas)
- DDS 100 mg/hari

Pengobatan dilakukan secara teratur selama 6 bulan dan dapat diselesaikan dalam waktu 9 bulan. Setelah selesai minum 6 dosis dinyatakan RFT (Release from Treatment).

2. Multibasiler

- Rifampicine 600 mg/bulan dosis supervisi
- Lamprene 300 mg/bulan dosis supervisi

ditambahkan
-Lamprene 50 mg/hari ,....ini efek samping nya seluruh tubuh jadi hitam,..tapi gak masalah. Pasien harus dijelasin tentang ini.
-DDS 100 mg/hari

Pengobatan selama 12 bulan dan diselesaikan dalam waktu 18 bulan.


Tambahan,...yang biasa diberikan di Dr.Soetomo adalah

  • Aneurin,....untuk mencegah neuritis diberikan 3x1 tablet
  • Livron B Plex,....2x1 tab,..untuk apa???obat ini mengandung Fe,...untuk mengatasi efek samping yang paling sering dari DDS, yaitu Anemia.
  • KAlo kulit kering bisa diberikan Pelembab.

Udah,....makasih ye,....

--------------------Andriy SUbie----------------------

Kata Sambutan,....hahaha,...

Ehm,.....Bismillah,....
Hanya ingin memberi tahu bahwa semua hal yang ada di Blog ini adalah berdasarkan pengalaman-pengalaman yang didapat -penulis- ehm,..aku,...-hahaha-,....selama menjalani kepaniteraan sebagai dokter muda di RSU Dr.Soetomo Surabaya. Segala bentuk penyajiannya juga bukan merupakan sesuatu yang detail, namun hanya berupa point-point yang menurut -penulis-,..ehm,..aku lagi,..-huuuuu-,...hahaha,.....penting.!!!
..........................
Terapi yang ada merupakan terapi yang diberikan di Rumah Sakit Dr.Soetomo berdasarkan PDT dan pengalaman klinis masing-masing senior. Penulis juga akan memberikan pendapatnya dalam hal terapi ini,...maksudnya apa yang sebaiknya digunakan dan alasannya,...menurut penulis sih,..hehehe,....
.........................
Kita tahu kedokteran adalah Seni,..maka pendekatan-pendekatan yang dilakukan tiap dokter muda pada tiap pasien pun juga berbeda,....termasuk aku,...hehehe,....juga dalam hal terapi,....

Tips :
-sebaiknya selama menjadi DM kita harus aktif,..
-sebaiknya selalu menanyakan alasan pemberian terapi pada senior,...dan lebih baik lagi jika kita mempunyai planning terapi sendiri,...lalu kita diskusikan sama senior,..jadi,..???jangan asal manut aja,...!!!!

--makasih--